Search

24 Jam Sebelum Deal Dagang AS-China Diteken, Minyak Melesat - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah kontrak bergerak naik pada perdagangan pagi ini sehari sebelum penandatanganan perjanjian fase satu Amerika Serikat (AS) dan China digelar di Washington.

Selasa (14/1/2020) harga minyak mentah kontrak berjangka mengalami kenaikan tipis. Brent naik 0,26% ke level US$ 64,36/barel dan WTI naik 0,29% ke level US$ 58,25/barel.

Harga minyak mentah sempat melesat tinggi pasca tewasnya Pimpinan Militer Quds Force Qassem Soleimani dalam serangan AS dua pekan lalu. Tindakan AS tersebut mendapat kecaman keras dari Iran. Tak berapa lama kemudian pangkalan militer AS di Al Asad di Irak dihujani roket. Itu merupakan serangan balasan yang dilakukan oleh Iran.


Namun setelah serangan balasan tersebut, AS memilih melakukan deeskalasi dan menjatuhkan sanksi ekonomi baru pada Iran. Hal yang sama juga dilakukan oleh Iran untuk melakukan deeskalasi. Kabar tersebut sontak membuat harga si emas hitam anjlok.

Namun pagi ini harga minyak mentah kembali ditransaksikan menguat seiring dengan semakin dekatnya seremoni penandatanganan kesepakatan dagang antara AS dan China di Washington.

Seremoni penandatanganan akan dilakukan besok. Delegasi China sudah berada di Washington sejak Senin kemarin untuk melakukan penandatanganan kesepakatan dagang.

Salah satu poin kesepakatannya adalah AS bersedia untuk diskon tarif atas beberapa produk China. Sebagai imbalannya China akan membeli produk pertanian AS senilai US$ 40 miliar hingga US$ 50 miliar.

Pihak AS melalui Menteri Keuangan Steven Mnuchin juga menegaskan bahwa tak ada perubahan substansial dalam teks perjanjian, sekaligus menepis rumor yang sempat beredar.

Ditambah lagi AS juga mengeluarkan China dari daftar hitam negara manipulator kurs. Keputusan tersebut diambil setelah Mei tahun lalu AS memasukkan Negeri Panda ke dalam daftar hitam tersebut.

Bagaimanapun juga kesepakatan fase satu bukanlah akhir dari segalanya. Walau sudah didiskon label tarif masih menempel pada berbagai produk kedua negara. Selain itu masih ada kelanjutan perundingan antara keduanya.

Diskusi masih akan berlanjut. Namun ada kemungkinan perundingan fase kedua akan berjalan setelah pemilu AS usai November nanti. Kabar lain menyebutkan bahwa kedua belah pihak akan menginisiasi perundingan masalah ekonomi dan perdagangan dalam enam bulan lagi.

Ke depan pasar masih akan terus mencermati hubungan dagang antara AS dan China serta gejolak yang terjadi di Timur Tengah, apalagi paska Iran mengakui jatuhnya pesawat penumpang Ukraina merupakan tindakan tak sengaja yang dilakukan oleh pihaknya.

Beralih ke persediaan minyak mentah AS, survei Reuters terhadap empat analis menunjukkan optimisme bahwa stok minyak mentah mingguan AS yang berakhir pada 10 Januari akan turun 800.000.

Sementara di sisi lain ketika ditanya tentang kemungkinan OPEC+ melakukan pemangkasan produksi minyak kembali, Pangeran Abdulaziz bin Salman menyebut masih terlalu dini untuk memutuskan hal itu, mengingat pemangkasan produksi 1,7 juta barel per hari (bpd) baru saja dilakukan.

Selain itu terkait dengan ketegangan yang terjadi antara AS-Iran, Pangeran Abdulaziz bin Salman menegaskan akan berupaya untuk tetap menjaga kestabilan pasar. 

[Gambas:Video CNBC]

TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Let's block ads! (Why?)



"minyak" - Google Berita
January 14, 2020 at 10:21AM
https://ift.tt/2FP9NnP

24 Jam Sebelum Deal Dagang AS-China Diteken, Minyak Melesat - CNBC Indonesia
"minyak" - Google Berita
https://ift.tt/2qtzGFm
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "24 Jam Sebelum Deal Dagang AS-China Diteken, Minyak Melesat - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.