Search

Sudah Drop Hampir 5%, Harga Minyak Perlahan Naik - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah kontrak mengalami kenaikan setelah ditutup anjlok di awal pekan. Namun pelaku pasar masih mewaspadai penyebaran virus corona yang makin meluas dan dampaknya terhadap perekonomian.

Pada perdagangan pagi Selasa (25/2/2020), harga minyak mentah kontrak berjangka mengalami kenaikan di atas 0,5%. Minyak Brent dihargai di US$ 56,66/barel naik 0,64% dan minyak WTI ditransaksikan di level US$ 51,72/barel atau naik 0,56%.

Harga minyak mencatatkan penguatan setelah terkoreksi sejak 21 Februari lalu. Tercatat, harga minyak ditutup melemah hampir 5%. Sejak virus corona mulai merebak, harga minyak mentah cenderung turun.


Kemudian harga minyak cenderung berfluktuasi pada bulan Februari. Bagaimanapun juga virus corona masih menjadi sentimen utama pasar keuangan maupun komoditas. Virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China bagian tengah ini sekarang sudah menyebar luas ke berbagai negara.

Berdasarkan data John Hopkins University CSSE sampai dengan hari ini sudah ada 80.146 kauss dan infeksi patogen ganas ini telah menewaskan 2.699 orang. Jumlah kasus infeksi corona saat ini sudah dilaporkan di lebih dari 26 negara.

Lonjakan kasus yang terjadi di Korea Selatan, Italia dan Iran membuat dunia semakin mencemaskan bahwa infeksi virus ini akan menjadi pandemi global. Namun melonjaknya kasus di luar China membuat dampak yang ditimbulkan terhadap perekonomian lebih besar.

"Ketakutan bahwa virus yang menyebar dengan sangat cepat di luar China dapat memberikan dampak lebih besar pada perekonomian global dan permintaan minyak sehingga menjadi sentimen yang memberatkan pasar" kata Satoru Yoshida, analis komoditas di Rakuten Sekuritas, seperti diwartakan Reuters.

"Penyebaran virus di luar China yang semakin luas, ditambah pengetatan aktivitas warga di China sendiri, membuat asumsi bahwa penyebaran virus corona hanya berdampak terbatas terhadap perekonomian dunia patut dipertanyakan," tegas Jonas Goltermann, Ekonom Senior Capital Economics, seperti diberitakan Reuters.



"Pelaku pasar masih meyakini bahwa pemulihan ekonomi akibat virus corona akan bersifat V-Shaped. Turun drastis, tetapi naiknya pun cepat. Namun faktanya, belum ada yang tahu serangan virus corona bakal separah apa," tambah Win Thun, Head of Emerging Market Strategy di Brown Brothers Harriman, sebagaimana diwartakan Reuters.

Virus corona memang jadi sentimen negatif untuk komoditas minyak mentah ditinjau dari potensi penurunan permintaan. Dari sisi pasokan, kini harga minyak masih menanti apakah organisasi negara pengekspor minyak beserta aliansinya (OPEC+) akan kembali memangkas produksi minyaknya lebih dalam.

Pada awal Februari, Join Technical Committee (JTC) selaku penasihat OPEC+ merekomendasikan organisasi untuk memangkas produksi minyaknya lebih dalam sebanyak 600.000 bpd.

Keputusan apakah langkah tersebut akan diambil oleh organisasi atau tidak menunggu pertemuan para menteri dari negara anggota OPEC+ pada awal Maret nanti. Namun yang pasti hingga Maret nanti OPEC+ masih terikat komitmen untuk memangkas produksi minyaknya sebesar 1,7 juta bpd.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg)

Let's block ads! (Why?)



"minyak" - Google Berita
February 25, 2020 at 10:56AM
https://ift.tt/3c3v0cF

Sudah Drop Hampir 5%, Harga Minyak Perlahan Naik - CNBC Indonesia
"minyak" - Google Berita
https://ift.tt/2qtzGFm
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sudah Drop Hampir 5%, Harga Minyak Perlahan Naik - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.