Mengutip Antara, Jumat, 28 Februari 2020, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April turun USD1,25 atau 2,3 persen menjadi menetap di USD52,18 per barel. Brent mencapai terendah sesi di USD50,97 per barel, yang merupakan tingkat terendah sejak Desember 2018.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, merosot USD1,64 atau 3,4 persen, menjadi ditutup di USD47,09 per barel, merupakan level terendah sejak Januari 2019. WTI sempat diperdagangkan pada USD45,88 per barel pada titik terendahnya hari tersebut.
Click to Expose
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Awal pekan ini, untuk pertama kalinya sejak wabah meletus, jumlah infeksi virus korona baru yang dilaporkan di luar Tiongkok melebihi kasus baru di Tiongkok. Pasar-pasar risiko lainnya juga merosot. S&P 500 mengalami kerugian satu hari terbesar sejak Agustus 2011 dan Dow Jones Industrial Average menandai penurunan poin satu hari terbesarnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa tidak ada negara yang boleh membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa negara tersebut akan terhindar dari virus, karena pemerintah-pemerintah mulai dari Iran hingga Australia berlomba untuk menahan penyebaran epidemi.
"Minyak dalam terjun bebas karena besarnya upaya karantina global akan memberikan penghancuran permintaan parah untuk beberapa kuartal berikutnya," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.
Sekitar satu juta kontrak berjangka minyak mentah AS berpindah tangan pada Kamis, hari tersibuk perdagangan sejak awal Januari. Harga acuan telah jatuh hampir 14 persen dalam lima hari terakhir perdagangan.
Perdagangan di pasar minyak menunjukkan investor memperkirakan periode kelebihan pasokan yang berkepanjangan, dengan penurunan permintaan karena virus telah menyebar ke ekonomi besar termasuk Korea Selatan, Jepang dan Italia.
Pasar minyak mentah mengamati obat penawar dalam bentuk pemotongan produksi tambahan oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, yang dijadwalkan bertemu di Wina pada 5-6 Maret. Grup saat ini mengurangi pasokan sekitar 1,2 juta barel per hari untuk mendukung harga.
Margin untuk memproduksi sulingan -minyak pemanas, bahan bakar diesel dan bahan bakar jet- telah mencapai level terendah sejak 2017 karena kekhawatiran berkurangnya permintaan.
Baik Brent maupun WTI, selisih antara berjangka pada Desember 2020 dan Desember 2021, perdagangan populer yang digunakan sebagai barometer untuk ekspektasi pasokan, turun tajam ke wilayah negatif. Selisih keduanya mencapai level terluas sejak Januari 2019, menandakan bahwa erosi permintaan dapat menyebabkan kelebihan pasokan hingga akhir tahun ini.
Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia, mengurangi pasokan minyak mentah ke Tiongkok pada Maret setidaknya 500.000 barel per hari karena permintaan kilang yang lebih lambat setelah wabah virus korona, dua sumber yang mengetahui masalah itu mengatakan.
(ABD)
"minyak" - Google Berita
February 28, 2020 at 08:01AM
https://ift.tt/2vexPat
Virus Korona Seret Minyak Dunia ke Level Terendah - Medcom ID
"minyak" - Google Berita
https://ift.tt/2qtzGFm
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Virus Korona Seret Minyak Dunia ke Level Terendah - Medcom ID"
Post a Comment