Mengutip laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) virus corona berdampak negatif pada permintaan minyak mentah China. Di mana China merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia. Sehingga berdampak pada penurunan harga minyak mentah internasional selama Januari 2020.
Penurunan juga dialami ICP SLC yang mencapai US$ 65,77 per barel, turun sebesar US$ 1,84 per barel dibandingkan bulan sebelumnya. Tim Harga Minyak Indonesia menyebut konsumsi minyak China sebesar 9 juta barel per hari di tahun 2019 setara dengan 90% produksi minyak mentah Arab Saudi.
Dampak dari virus ini menyasar ke berbagai aspek, di antaranya penurunan profit pariwisata, penurunan indeks pasar saham dan penurunan demand produk jet fuel karena dibatalkannya sejumlah penerbangan dari dan tujuan China.
Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak dunia yakni kesepakatan dagang Tahap 1 antara AS dan China dinilai para pelaku pasar tidak akan mendongkrak permintaan minyak mentah serta pertumbuhan ekonomi. Disebabkan Pemerintah AS berniat untuk tetap mengenakan tarif atas barang-barang produksi China hingga tercapai kesepakatan dagang Tahap 2.
Selain itu, sentimen pasar minyak yang menilai bahwa tidak terdapat ancaman atas pasokan minyak mentah global seiring melemahnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta terus meningkatnya pasokan minyak mentah global dari Shale oil AS dengan produksi mencapai rekor 13 juta barel per hari serta didukung dengan peningkatan kapasitas ekspor AS terutama di Corpus Christi dan peningkatan jumlah oil rig.
"Juga, Rusia yang pada Januari 2020 mencapai rekor tertinggi dalam 5 bulan terakhir dengan dalih kendala teknis setelah terjadinya krisis kontaminasi minyak di Druzhba termasuk juga bahwa kesepakatan pemotongan produksi OPEC+ hanya untuk minyak mentah, tidak berlaku untuk kondensat," menurut Tim Harga Minyak sebagaimana dikutip, Senin, (10/02/2020).
Energy Information Administration (EIA) melaporkan terjadinya peningkatan stok produk gasoline AS pada bulan Januari 2020 sebesar 18,7 juta barel menjadi 261,2 juta barel dibandingkan bulan Desember 2019. Selain itu, Peningkatan stok produk distillate AS pada bulan Januari 2020 sebesar 11,0 juta barel menjadi sebesar 144,7 juta barel dibandingkan bulan Desember 2019.
Penurunan harga minyak mentah Januari 2020 juga disebabkan oleh laporan OPEC mengenai peningkatan suplai minyak mentah dari negara-negara Non OPEC mencapai 2.34 juta barel per hari di tahun 2020, dari sebesar 64,34 juta barel per hari di tahun 2019 menjadi sebesar 66,68 juta barel per hari di tahun 2020.
Sementara untuk kawasan Asia Pasifik penurunan harga minyak dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2020 diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 1% dibandingkan tahun 2019 (6%). Bahkan berpotensi bertambah lemah 1% - 1,5% akibat serangan virus Corona yang terjadi.
Kilang Marifu Jepang sedang dalam tahap pemeliharaan. Kilang berkapasitas 200 mbopd diperkirakan akan kembali beroperasi pada akhir Maret 2020. (gus)
"minyak" - Google Berita
February 10, 2020 at 06:16PM
https://ift.tt/2UGLSjk
Gegara Corona, Harga Minyak RI di Januari Merosot - CNBC Indonesia
"minyak" - Google Berita
https://ift.tt/2qtzGFm
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gegara Corona, Harga Minyak RI di Januari Merosot - CNBC Indonesia"
Post a Comment