Virus corona memang makin mengganas. Jumlah kasus terus bertambah, begitu juga korban jiwa. Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan situasi darurat global pekan lalu, korban berjatuhan makin banyak dan meluas ke 26 negara di dunia.
Virus yang menyebabkan pneumonia ini terus menggerogoti harga minyak mentah. Hal itu dapat terlihat dari pergerakan harga minyak mentah kontrak yang lagi-lagi ambles hari ini, Senin (3/2/2020).
Data Refinitiv menunjukkan, harga minyak mentah kontrak jenis Brent anjlok signifikan 3,61% ke level US$ 56,07/barel. Sementara harga minyak mentah kontrak WTI melorot 0,56% ke posisi US$ 51,27/barel.
Berdasarkan data terbaru dashboard John Hopkins CSSE, ada sebanyak 17.318 kasus dilaporkan di berbagai negara di dunia. Kasus terbanyak ditemukan di China hingga 17.137. Sisanya kasus dilaporkan di 26 negara.
Virus ini telah merenggut nyawa 362 orang. Kasus kematian banyak dilaporkan di China. Namun kemarin, satu kasus kematian dilaporkan di luar China. Satu kasus tersebut dilaporkan di Filipina.
Dampak dari virus ini dikhawatirkan akan memukul perekonomian China. Goldman Sachs memprediksi pertumbuhan ekonomi China dapat terpangkas 0,4 persen poin. Kajian lain yang dilakukan oleh S&P, bahkan meramal perekonomian China dapat terpangkas 1,2 persen poin.
Kala perekonomian China terpukul, permintaan minyak juga dikhawatirkan ikut kena imbasnya. China merupakan negara terbesar kedua konsumen minyak mentah global setelah AS. Dalam sehari konsumsi minyak mentah China mencapai lebih dari 10 juta barel.
Virus ini telah membuat lebih dari 20 kota di China diisolasi. Beberapa dikarantina secara parsial, sementara sisanya diisolasi total. Berbagai fasilitas transportasi umum seperti bandara dan stasiun kereta ditutup.
"Penutupan bandara menunjukkan bahwa setidaknya akan ada penundaan permintaan, jika tidak ya malah anjlok" kata Michael McCharty kepala strategi pasar di CMC Markets Sydney, melansir Reuters.
Organisasi negara pengekspor minyak dan aliansinya yang tergabung dalam OPEC+ yang awalnya akan bertemu pada Maret dikabarkan dapat memajukan pertemuannya di Februari untuk membahas dampak penyebaran virus corona terhadap permintaan minyak.
OPEC+ saat ini terbuka pada berbagai opsi, memperpanjang periode pemangkasan produksi minyak hingga memangkas lebih dalam produksi minyak. Saat ini OPEC+ sepakat untuk memangkas produksi minyak 1,7 juta barel per hari (bpd).
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
"minyak" - Google Berita
February 03, 2020 at 10:31AM
https://ift.tt/391jpIL
Parah! Virus Corona Bikin Harga Minyak Anjlok Lagi - CNBC Indonesia
"minyak" - Google Berita
https://ift.tt/2qtzGFm
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Parah! Virus Corona Bikin Harga Minyak Anjlok Lagi - CNBC Indonesia"
Post a Comment