Search

Minyak Ambles ke US$ 19/Barel, Cuitan Trump Tak Digubris Lagi - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia kembali ambles pada perdagangan Rabu (15/4/2020), meski Organisasi Negara-Negara Eksportir Minyak (OPEC) bersama Rusia dan negara lainnya telah sepakat memangkas produksinya.

Pada pukul 18:45 WIB, harga minyak mentah jenis Brent ambles 3,99% ke US$ 28,42 per barel di pasr spot, melansir data Refinitiv. Sementara itu, jenis West Texas Intermediate (WTI) merosot 2,44% ke Rp 19,62/barel dan berada di level terendah 18 tahun atau tepatnya sejak Januari 2002.

OPEC, Rusia dkk atau yang disebut OPEC+ sepakat memangkas produksi minyaknya sebesar 9,7 juta barel per hari (bpd) pada Kamis (9/4/2020) pekan lalu. Pemangkasan tersebut menjadi yang terbesar sepanjang sejarah, dan akan dilakukan pada Mei-Juni.


Sementara di sisa tahun setelahnya, jumlah pemangkasan akan dikurangi menjadi 7,7 juta bph, dan mulai Januari 2021 sampai April 2022 diturunkan lagi menjadi 5,8 juta bph. Pasar sempat merespon positif pemangkasan itu, tetapi tidak tidak lama, bahkan kurang dari 24 jam setelahnya harga minyak mentah kembali merosot dan berlanjut hingga kini.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, melalui akun Twitter-nya mengatakan OPEC+ akan memangkas produksi minyaknya sebesar 20 juta barel per hari. "Setelah terlibat dalam negosisasi, jumlah yang ingin dipotong OPEC+ adalah 20 juta bph, bukan 10 juta yang umumnya dilaporkan," cuit Trump.


Pasar bergeming, kabar pemangkasan dua kali lipat dari rekor terbesar sepanjang sejarah tidak membuat harga minyak mentah menguat. Yang terjadi justru sebaliknya, harga minyak mentah terus merosot. Cuitan Presiden Trump menjadi angin lalu begitu saja.

Tekanan bagi minyak mentah semakin besar setelah International Energy Agency (IEA) hari ini memberikan proyeksi permintaan minyak mentah akan menurun hingga 29 juta barel per hari di bulan April dibandingkan tahun lalu, ke level terendah dalam 25 tahun terakhir.

Besarnya penurunan tersebut tidak akan sanggup diimbangi oleh pemangkasan dari OPEC+, bahkan jika cuitan Presiden Trump sebesar 20 juta barel menjadi nyata. Surplus minyak mentah masih sebesar 9 juta barel per hari.

Anjloknya permintaan minyak mentah terjadi akibat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) yang menyebabkan penurunan hingga terhentinya aktivitas ekonomi di banyak negara.

Akibatnya, harga minyak mentah diprediksi turun lagi, bahkan pada satu titik bisa negatif. Hal tersebut diprediksi oleh Direktur Pelaksana Muzuho Securities, Paul Sankey pada pertengahan Maret lalu.

Ketika harga negatif, itu artinya pembeli minyak mentah bisa mendapat minyak mentah secara gratis, bahkan juga mendapat uang. Bagaimana itu bisa terjadi?

Sankey menjelaskan, harga negatif bisa terjadi saat biaya penyimpanan minyak mentah menjadi mahal, sementara permintaan sangat rendah. Sehingga produsen akan memberikan minyaknya secara gratis plus diberi uang, sehingga bisa menekan biaya penyimpanan.

"Realita di pasar fisik, minyak mentah terus diproduksi dan itu harus dikonsumsi atau disimpan. Ketika biaya penyimpanan menjadi tinggi, atau tempat penyimpanan habis, perusahaan mungkin membayar konsumennya untuk membawa minyak mentah tersebut," kata Sankey.

Harga minyak mentah yang rendah saat ini dimanfaatkan oleh Pemerintah AS untuk membeli minyak mentah dan menambah cadangan strategis di Lousiana dan Texas. Pemerintah AS berencana membeli 77 juta barel. Menurut Sankey itu bisa dilakukan dengan jumlah pembelian 2 juta bph.

Sankey memperkirakan cadangan strategis AS akan mencapai kapasitas maksimal dalam waktu 4 bulan, dan ia percaya harga minyak akan menjadi negatif ketika hal cadangan strategis AS sudah penuh. "Harga negatif terjadi saat suplai melebihi permintaan, sehingga memerlukan tempat penyimpanan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)

Let's block ads! (Why?)



"minyak" - Google Berita
April 15, 2020 at 08:30PM
https://ift.tt/2VbUNZV

Minyak Ambles ke US$ 19/Barel, Cuitan Trump Tak Digubris Lagi - CNBC Indonesia
"minyak" - Google Berita
https://ift.tt/2qtzGFm
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Minyak Ambles ke US$ 19/Barel, Cuitan Trump Tak Digubris Lagi - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.