Cara kerja sistem rem hidraulika (ilmu gerakan air) yang banyak digunakan pada kendaraan saat ini yakni mengandalkan cairan yang bergerak dalam ruang hampa. Saat tuas rem ditekan atau diinjak maka cairan rem bergerak hingga mendesak kampas rem menjepit cakram untuk pengereman.
Produk cairan rem, yang biasanya berwarna merah atau bening, punya sifat higroskopis yang berarti mudah mengisap dan melepaskan uap air. Sifat itu disebabkan terdapat kandungan material glikol.
Kandungan yang umum ada pada cairan rem di antaranya polyethylene glycol, glycol ethers, dan additive. Masing-masing kandungan punya fungsi berbeda, namun memiliki sifat menyerap air.
Sifat menyerap air itu yang bikin cairan rem mesti dihindari dari kontaminasi uap air. Beberapa cara kontaminasi bisa terjadi misalnya saat terjadi kebocoran pada selang atau sering membuka-tutup master silinder.
Taqwa Suryo Swasono, ahli otomotif yang merepresentasikan produsen cairan rem Autochem, menjelaskan, ketika cairan rem terkontaminasi air terdapat risiko merendahkan kemampuannya bekerja pada suhu tinggi.
Dia juga merekomendasikan tidak menambah cairan rem pada master silinder menggunakan cairan rem di kemasan produk yang disimpan dengan penutup sudah pernah dibuka. Kata Taqwa penggantian rem disarankan setiap 20 ribu km untuk mobil dan 10 ribu km buat sepeda motor.
Penggunaan istilah minyak rem bisa jadi muncul karena penampakan cairan rem yang mirip minyak kendati tidak punya sifatnya. Istilah minyak rem juga dipandang kurang tepat sebab penamaan produk cairan rem, seperti bisa dilihat di kemasan, tertulis brake fluid (cairan rem), bukan brake oil (minyak rem). (ryh/fea)
"minyak" - Google Berita
April 27, 2020 at 09:38AM
https://ift.tt/2Yk6kZd
Salah Kaprah Istilah Minyak Rem - CNN Indonesia
"minyak" - Google Berita
https://ift.tt/2qtzGFm
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Salah Kaprah Istilah Minyak Rem - CNN Indonesia"
Post a Comment