Kamis (23/4/2020),IHSG dibuka stagnan di level kemarin 4.567,56 . Namun pada 09.05 WIB, IHSG menguat 1,06% ke 4.616,095. Penguatan IHSG mengekor mayoritas bursa saham Asia lainnya yang pagi ini bergerak di zona hijau
Maklum penguatan kembali harga minyak mentah menjadi sentimen positif yang mendorong aset-aset berisiko lainnya untuk menguat. Harga minyak WTI kontrak pengiriman Juni menguat 26% lebih dan ditutup di US$ 13,9/barel. Harga minyak masih menguat dan bergerak di level US$ 14/barel pagi ini.
Kabar baik ini sontak membuat Wall Street berhasil melenggang ke zona hijau dini hari tadi. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 2,3%, S&P 500 mengalami apresiasi sebesar 2,5% sementara Nasdaq Composite melompat 3%.
Penguatan harga minyak juga membuat bursa saham Asia Pasifik cenderung cuek dengan rilis data-data ekonomi yang buruk. Hal ini terjadi antaran pasar sudah mengantisipasinya.
Bursa saham Australia melaju ke zona hijau dengan penguatan sebesar 0,54%. Pada pukul 06.00 WIB, Australia merilis angka pembacaan awal PMI bulan Aprilnya versi CommBank. Angka pembacaan awal PMI manufaktur Negeri Kangguru untuk bulan April berada di 45,6. Angka ini sedikit lebih rendah dibanding estimasi pasar di angka 46.
Beralih ke Jepang, indeks Topix menguat 0,65% setelah Jibun Bank merilis angka pembacaan awal PMI manufaktur Negeri Sakura untuk bulan April ini. Angka pembacaan awal PMI manufaktur April untuk bulan Maret ini berada di 37,8 lebih rendah dari ekspektasi pasar yang memperkirakan akan berada di angka 42.
Beralih ke Korea Selatan, indeks Kospi mengalami apresiasi sebesar 0,72%. Padahal Negeri KPOP itu melaporkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk kuartal pertama tahun ini mengalami perlambatan yang signifikan.
Pada Q120, Korea Selatan mencatatkan pertumbuhan ekonomi 1,3% (yoy), jauh lebih baik dari ekspektasi pasar yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Negeri Ginseng berada di angka 0,6%.
Rilis data perekonomian yang buruk menjadi gambaran dari dampak ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi virus corona (COVID-19). Namun hal ini sudah diantisipasi oleh pelaku pasar. Sentimen penguatan harga minyak mentah masih jadi penggerak utama bursa saham pagi ini. Pasar sedang meneropong arah pergerakan ekonomi ke depan (forward looking).
Harga minyak sering jadi acuan untuk melihat perekonomian lantaran jika perekonomian melaju kencang maka biasanya diiringi dengan peningkatan permintaan terhadap minyak yang berimbas pada kenaikan harga.
Rencana pencabutan status lockdown di berbagai negara di Eropa seperti Italia dan Belanda juga menjadi sentimen yang positif untuk harga minyak dan bursa saham.
Selain itu setidaknya ada tiga sentimen positif lain yang membuat harga minyak mentah bisa menguat hari ini. Pertama adalah pemangkasan produksi minyak AS sebesar 900 ribu bpd dan menjadi pemangkasan yang terbesar sejak krisis 2008.
Kedua adalah kenaikan stok bensin di AS yang masih lebih rendah dari periode sebelumnya dan ekspektasi pasar. Inventori bensin di AS untuk periode mingguan yang berakhir pada 17 April lalu naik 1,02 juta barel . lebih rendah dibanding minggu sebelumnya yang naik 4,9 juta barel dan ekspektasi pasar yang naik 3,6 juta barel.
Ketiga adalah kenaikan stok minyak mentah AS periode mingguan yang berakhir pada 17 April 2020. Mengacu pada laporan EIA, stok minyak mentah AS naik 15 juta barel. Kenaikan ini lebih rendah dibanding minggu sebelumnya sebesar 19,25 juta barel dan ekspektasi pasar sebesar 15,15 juta barel.
Sentimen-sentimen positif ini membuat bursa saham Asia menghijau dan IHSG jadi punya motivasi juga untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
"minyak" - Google Berita
April 23, 2020 at 09:13AM
https://ift.tt/2Y1VGWD
Minyak Bangkit, IHSG Melesat 1% Lebih di Awal Perdagangan - CNBC Indonesia
"minyak" - Google Berita
https://ift.tt/2qtzGFm
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Minyak Bangkit, IHSG Melesat 1% Lebih di Awal Perdagangan - CNBC Indonesia"
Post a Comment