Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Jumat ini (3/4/2020), pukul 10.07 WIB, saham-saham emiten migas justru menguat signifikan. Dua di antaranya bahkan kembali memimpin top gainers atau saham-saham dengan penguatan terbesar di BEI pagi ini yakni PT Elnusa Tbk (ELSA) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Pada perdagangan Kamis kemarin, saham-saham emiten migas juga melesat dua digit di tengah kejatuhan harga minyak dunia.
Saham ELSA pagi ini menguat 11,60% di level Rp 202/saham. Sepekan terakhir saham ELSA melesat 32%. Kamis kemarin harga saham meroket 28,37% di level Rp 181/saham.
Saham MEDC juga melesat lebih tinggi yakni 12,04% di level Rp 484/saham. Sepekan terakhir saham perusahaan milik taipan Arifin Panigoro ini terbang 23,47%. Kemarin sahamnya melesat 15,51% di level Rp 432/saham.
Saham PT Radiant Utama Interinsco Tek (RUIS) yang kemarin naik 11,11% di level Rp 200/saham, hari ini naik lagi sebesar 3% menjadi Rp 206/saham. Sepekan saham RUIS naik 11,96%.
Adapun saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang kemarin menguat 8,84% di level Rp 800/saham, hari ini naik 2,5% menjadi Rp 820/saham. Sepekan saham PGAS naik 7.24%.
Salah satu sentimen utama pergerakan harga saham emiten migas ialah harga komoditas energi ini di pasar global. Kamis kemarin harga minyak kontrak futures ditutup meroket dengan penguatan lebih dari 20% dalam sehari.
Minyak Brent melejit 21%, sementara minyak acuan AS yakni West Texas Intermediate (WTI) melesat lebih tinggi dengan penguatan nyaris 25%.
Melonjaknya harga minyak ini dipicu oleh kabar Presiden AS Donald Trump yang menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pangeran Arab Mohammed bin Salman (MBS). Dalam sebuah pernyataan Trump mengatakan kepada CNBC International bahwa dirinya mendorong Arab Saudi dan Rusia untuk memangkas produksi minyaknya sebanyak 10-15 juta barel per hari (bpd).
Namun penguatan harga minyak tak bertahan lama. Pada perdagangan waktu Asia pagi ini pukul 09.16 WIB, harga minyak mengalami koreksi. Brent ambles 2,51% ke US$ 29,19/barel dan WTI anjlok lebih dalam sebesar 4,27% ke US$ 24,24/barel.
Selain di bursa saham Indonesia, harga saham perusahaan migas juga melesat di Wall Street dan menjadi pendorong penguatan indeks Dow Jones Industrial Average. Saham Chevron Corp naik 11,03% atau 7,56 poin pada US$ 76,12 dan saham Exxon Mobil Corp melesat 7,65%.
Khusus di Indonesia, Tim Harga Minyak Indonesia, Kementerian ESDM, mencatat harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) bulan Maret terjun bebas 39,5% menjadi US$ 34,23 per barel, atau anjlok US$ 22,38 per barel dibandingkan bulan sebelumnya US$ 56,61 per barel.
Penurunan besar-besaran juga dialami ICP SLC sebesar US$ 21,40 per barel dari US$ 57,18 per barel pada Februari 2020 menjadi US$ 35,78 per barel pada Maret 2020.
Tim Harga Minyak Indonesia mengungkapkan penyebab utama dari anjloknya ICP karena pandemi corona (Covid-19). SelainCovid-19,penyebabanjloknya harga minyak mentah adalah keputusan Arab Saudi menurunkan harga jual minyak mentah mereka untuk merebut pangsa pasar, serta berencana untuk meningkatkan produksi setelah Rusia menolak bergabung dalam rencana tambahanpemotonganproduksiOPEC+.
(tas/hps)"minyak" - Google Berita
April 03, 2020 at 10:49AM
https://ift.tt/2wZaA4W
Harga Minyak Anjlok, Saham Emiten Migas Malah Ngegas! - CNBC Indonesia
"minyak" - Google Berita
https://ift.tt/2qtzGFm
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Minyak Anjlok, Saham Emiten Migas Malah Ngegas! - CNBC Indonesia"
Post a Comment