
INDUSTRY co.id - Jakarta, Penyebaran virus COVID-19 di berbagai negara di dunia mengakibatkan kekhawatiran atas kondisi ekonomi global dan penurunan permintaan minyak mentah.
Untuk kawasan Asia Pasifik, penyebaran virus COVID-19 mengakibatkan tidak beroperasinya transportasi umum dan rendahnya aktivitas ekonomi di negara tersebut sehingga permintaan minyak mentah menjadi rendah.
Selain itu, penurunan harga juga dipengaruhi dari melambatnya pertumbuhan ekonomi India.
Selain penyebaran virus corona, penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional pada Februari 2020 juga disebabkan oleh sentimen negatif pasar atas ketidakpastian sikap Rusia terhadap rencana OPEC+ untuk melakukan tambahan pemotongan produksi minyak mentah sebesar 600.000 barel per hari.
Dilansir dari Kementerian ESDM Sabtu (7/3), International Energy Agency (IEA) dan OPEC melaporkan penurunan proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2020 sebagai berikut:
a. IEA melaporkan proyeksi permintaan minyak mentah global di tahun 2020 turun sebesar 500.000 barel per hari menjadi 100,1 juta barel per hari.
b. OPEC melaporkan proyeksi permintaan minyak mentah global di tahun 2020 turun sebesar 250.000 barel per hari menjadi 100,98 juta barel per hari.
Sementara itu, Energy Information Administration (EIA) merilis terjadinya peningkatan stok minyak mentah AS pada bulan Februari 2020 sebesar 8,3 juta barel menjadi sebesar 443,3 juta barel dibandingkan bulan Januari 2020, yang turut mempengaruhi turunnya harga minyak dunia.
"minyak" - Google Berita
March 07, 2020 at 04:01PM
https://ift.tt/2v3bPz9
IEA dan OPEC Sebut Stok Minyak Mentah AS Meningkat… - Industry
"minyak" - Google Berita
https://ift.tt/2qtzGFm
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IEA dan OPEC Sebut Stok Minyak Mentah AS Meningkat… - Industry"
Post a Comment