JAKARTA, Investor.id – Harga minyak mencapai titik terendah akibat kekhawatiran terhadap pendemi corona virus (Covid-19) yang menimbukan kerusakan ekonomi dunia cukup dahsyat.
Minyak mentah US West Texas Intermediate (WTI) CLc1 berjangka sempat meluncur di bawah US$ 20 per barel, namun akhirnya ditutup pada US$ 20,39 per barel atau turun 5,2%. Sementara itu, perdagangan berjangka minyak Brent LCOc1 turun 5,6%, atau US$ 1,40, menjadi US$ 23,53 per barel, demikian dikutip dari Reuters.com, Senin (30/3/2020).
"Dari sudut pandang fisik, ini benar-benar suram. Ini adalah situasi yang sangat kejam,” kata kepala penelitian komoditas National Australia Bank, Lachlan Shaw. Pasar minyak mengalami guncangan ganda, yakni penghancuran permintaan akibat pendemi Covid-19 dan perang harga antara Arab Saudi dan Rusia.
Perang dagang tersebut mengakibatkan banjirnya pasokan minyak di saat permintaan anjlok akibat banyak negara menutup diri (lockdown) untuk mencegah penyebaran Covid-19. Dengan kondisi saat ini, permintaan minyak diperkirakan turun 15 juta sampai 20 juta barel per hari, anjlok sekitar 20% dibanding tahun lalu, demikian prediksi analis.
"OPEC, Arab Saudi dan Rusia dapat memperbaiki perbedaan mereka, tetapi tidak banyak OPEC yang bisa melakukan .... Guncangan permintaan dari Covid-19 terlalu besar," kata Lachlan Shaw.
Pandemi virus corona, yang telah menewaskan sekitar 32.000 orang dan membuat lebih dari 500.000 orang terjangkit virus tersebut di seluruh dunia. Selain itu, industri penerbangan dunia terhenti dan membuat sekitar 3 miliar orang terisolasi yang menurunkan aktivitasnya karena kebijakan lockdown.
Dalam beberapa hari terakhir harga minyak mentah di lokasi-lokasi utama seperti Midland, Texas, telah diperdagangkan dengan beberapa dolar lebih sedikit dari harga berjangka AS, sebuah indikasi bahwa perusahaan-perusahaan di sana mengantisipasi kemungkinan banjir pasokan.
Sebelumnya, kelompok riset minyak dan gas JBC Energy mengatakan, permintaan minyak akan berkurang secara drastis pada 2020, dan memperkirakan penurunan rata-rata lebih dari 7,4 juta barel per hari. Permintaan minyak global mencapai sekitar 100 juta barel per hari tahun lalu, menurut Badan Informasi Energi AS.
Sumber : REUTERS
"minyak" - Google Berita
March 30, 2020 at 09:45AM
https://ift.tt/3avGZP1
Minyak ke Titik Terendah - Investor Daily
"minyak" - Google Berita
https://ift.tt/2qtzGFm
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Minyak ke Titik Terendah - Investor Daily"
Post a Comment