Search

Minyak AS Alami Penurunan Mingguan Terbesar Sejak 1991 - Investor Daily

New York, Beritasatu.com- Harga minyak mentah AS (WTI) jatuh 10,7 persen pada perdagangan Jumat atau Sabtu dini hari (21/3/2020) dan mencatat penurunan mingguan terbesar sejak Perang Teluk 1991 ketika epidemi virus corona menghambat permintaan global. Pelemahan di tengah pejabat Washington menyatakan seorang utusan akan menuju Arab Saudi untuk menangani dampak perang harga minyak antara Saudi-Rusia.

Minggu ini dihiasai penjualan besar-besaran selama empat hari karena pandemi corona yang terus meningkat membuat orang tidak bisa melakukaj perjalanan dan memesan tiket penerbangan. Raksasa perdagangan Vitol dan peneliti energi IHS Markit mengatakan permintaan minyak bisa turun sebanyak 10 persen.

Baca juga: Minyak Meroket 23% Dipicu Intervensi Trump

Harga minyak sempat naik tajam pada Kamis (19/3/2020) tetapi tidak berlangsung lama, karena empat hari perdagangan lainnya minggu ini terkena aksi jual.

Harga minyak mentah AS mencatat pelemahan mingguan sebesar 29 persen, paling buruk sejak Perang Teluk AS/Irak di 1991. Minyak mentah Brent turun sebesar 20 persen. Kedua acuan ini telah turun selama empat minggu berturut-turut.

“Dengan kegiatan ekonomi yang terhenti, semakin jelas menekan permintaan minyak. Apa pun upaya yang dilakukan untuk memangkas produksi di AS dan belanja modal, tidak cukup," kata analis Again Capital Management, John Kilduff, di New York.

Baca juga: Dow Jatuh 900 Poin Akhiri Pekan Terburuk Sejak 2008

Pada Jumat, minyak mentah berjangka Brent turun US$ 1,49 atau 5,2 persen menjadi US$ 26,98 per barel. Minyak mentah berjangka AS untuk April turun US$ 2,69, atau 10,7 persen menjadi US$ 22,53 per barel. Kontrak bulan depan berakhir pada Jumat. Kontrak minyak mentah AS yang lebih aktif untuk Mei ditutup turun US$ 3,28, atau 12,7 persen menjadi US$ 22,63.

Minyak mentah AS telah kehilangan setengah nilainya dalam dua minggu terakhir, dan Brent telah turun sekitar 40 persen karena pandemi telah memangkas permintaan.

Para pejabat AS merespons pada Jumat akan mengirim pejabat Departemen Energi AS ke Arab Saudi selama beberapa bulan untuk bekerja menstabilkan pasar energi. Selain itu, regulator negara bagian Texas berbicara dengan Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo tentang kemungkinan pengurangan produksi global.

Regulator Texas belum melakukan intervensi untuk memangkas produksi di antara produsen negara sejak 1973. American Petroleum Institute menentang gagasan dengan mengatakan kuota tidak bekerja.

Arab Saudi mengatakan akan mendorong produksinya ke rekor 12,3 juta barel per hari dan menolak memenagkas produksi. Pejabat terpilih AS telah mendesak Administrasi Trump untuk terlibat.

"Permintaan global dapat turun 10 juta barel per hari atau lebih," kata Chief research Vitol, Giovanni Serio.

Let's block ads! (Why?)



"minyak" - Google Berita
March 21, 2020 at 05:50AM
https://ift.tt/33yDmoO

Minyak AS Alami Penurunan Mingguan Terbesar Sejak 1991 - Investor Daily
"minyak" - Google Berita
https://ift.tt/2qtzGFm
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Minyak AS Alami Penurunan Mingguan Terbesar Sejak 1991 - Investor Daily"

Post a Comment

Powered by Blogger.