Search

Corona Ancam Dunia ke Resesi, Harga Minyak Dekati US$20/Barel - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah corona (COVID-19) yang ditetapkan sebagai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pandemi membawa dampak yang mengerikan. Harga minyak mentah kembali anjlok dibuatnya.

Pada awal pekan ini, Senin (23/3/2020), harga minyak mentah kembali merosot. Harga minyak semakin dekati level US$ 20/barel. Pada 10.15 WIB harga minyak kontrak futures Brent melorot 3% ke level US$ 26,17/barel. Sementara itu harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) yakni WTI dihargaai US$ 22,85/barel.

Langkah lockdown atau karantina yang mulai dilakukan oleh berbagai negara di dunia untuk mencegah transmisi virus semakin tak terkendali telah membuat prospek bisnis menjadi suram.


Aktivitas perekonomian menjadi terhambat. Akibtanya permintaan terhadap minyak menjadi anjlok. Reuters melaporkan pandemic yang telah menginfeksi lebih dari 325.000 orang dan menyebabkan kematian pada lebih dari 14.000 orang ini telah menyebabkan disrupsi pada berbagai aktivitas bisnis, perjalanan hingga kehidupan sehari-hari.

Bank investasi global Goldman Sachs memperkirakan permintaan minyak bisa anjlok mencapai 8 juta barel per hari (bpd). Sementara itu Vitol sebagai trader minyak terbesar di dunia memperkirakan dampak COVID-19 terhadap penurunan permintaan minyak bahkan lebih dalam.


"Permintaan diperkirakan akan turun lebih dari 10 juta barel per hari (bph), atau sekitar 10% dari konsumsi minyak mentah global setiap hari", kata Giovanni Serio, kepala penelitian di Vitol.

Di saat permintaan minyak terancam anjlok signifikan, passer justru malah berpotensi kebanjiran pasokan akibat perang harga antara dua produsen minyak raksasa global yakni Arab Saudi dan Rusia.


Rusia yang menolak usulan Arab Saudi untuk memangkas produksi minyak lebih dalam untuk meredam dampak COVID-19 dan menstabilkan harga membuat Negeri Raja Salman itu geram. Arab berencana akan menaikkan produksi minyaknya mulai 1 April nanti setelah perjanjian dengan OPEC+ selesai pada 31 Maret nanti.

Arab berencana memompa produksinya sampai dengan 12 juta bpd pada April nanti, dari sebelumnya rata-rata 9,7 juta bpd. Artinya akan ada tambahan pasokan di passer sebesar 2,3 juta bpd dari Arab sendiri. Padahal permintaan minyak saja anjlok signifikan hingga 8-10 juta bpd. Jika hal ini terjadi, harga minyak mentah akan semakin tertekan.

"Kami percaya harga minyak akan terus jatuh ke angka belasan dolar per barel dalam jangka pendek di tengah anjloknya permintaan serta potensi kenaikan stok global akibat tidak adanya batasan produksi setelah 1 April," kata Joseph McMonigle, analis kebijakan energi senior di Hedgeye Potomac Research, dalam sebuah catatan, melansir Reuters.

Saat ini dunia memang sedang menghadapi masalah yang besar. Anjloknya harga minyak semakin membuat kekhawatiran akan terjadinya resesi global di tahun ini semakin meningkat.

[Gambas:Video CNBC]

TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Let's block ads! (Why?)



"minyak" - Google Berita
March 23, 2020 at 10:35AM
https://ift.tt/33GuXQ5

Corona Ancam Dunia ke Resesi, Harga Minyak Dekati US$20/Barel - CNBC Indonesia
"minyak" - Google Berita
https://ift.tt/2qtzGFm
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Corona Ancam Dunia ke Resesi, Harga Minyak Dekati US$20/Barel - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.